Site Loader

Ada yang berda dari siswa kelas X di SMA Islam Kepanjen. Pasalnya, Waka Kurikulum SMA Islam Kepanjen menggunakan Kurikulum Merdeka untuk diterapkan pada kegiatan belajar mengajar di kelas X. Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Salah satu bentuk penerapan kurikulim merdeka adalah tugas proyek 1 kelas. Tugas ini diberikan kepada semua kelas X untuk dipamerkan di pameran tugas proyek siswa di pertengahan semester gasal, tepatnya yang kemarin sedang berlangsung di tempat parkir SMA Islam Kepanjen.

Selasa, 27 September 2022, menjadi awal atau hari pertama dari pameran proyek kelas X. Pameran ini berlangsung pada tgl 27 September 2022 – 01 Oktober 2022 ( 1 minggu ). Lalu seperti apa bentuk pameran tersebut? sini langsung kami beritau nih.

Tugas proyek yang dikerjakan oleh kelas X dan didampingi guru Pendamping Akademik (PA) sudah direncanakan jauh – jauh hari di awal semester gasal. Tahun ini, tugas proyek yang diberikan bertemakan suku – suku di Indonesia. Setiap kelas bertugas untuk membuat sebuah pameran dengan menampilkan budaya – budaya dari suku yang ditentukan, dan dibebaskan sekreatif mungkin. Siswa bisa menampilkan makanan tradisional, pakaian adat, rumah adat, dan/atau ciri khas dari kebudayaan suatu suku. Pameran budaya suku di Indonesia ini diadakan di tempat parkir SMA Islam Kepanjen dengan bentuk stan – stan suku di Indonesia.

Terdapat 5 kelas di kelas X SMA Islam Kepanjen yaitu kelas X-1, X-2, X-3, X-4, dan X-5. Jadi, terdapat 5 suku yang dipamerkan dalam Pameran Suku se-Indonesia ini. Ada Suku Aceh, Suku Bali, Suku Bugis, Suku Jawa, dan Suku Banjar. Seluruh siswa sangat antusias dalam mengikuti pameran budaya ini. Acara ini bersamaan dengan acara lomba yang diadakan OSIS, oleh karena itu, Siswa kelas X yang menyediakan stan-stan budaya mendapat dukungan secara tidak langsung oleh anggota OSIS dan para siswa kelas XI dan XII juga ikut mendukung kelancaran acara ini dengan berkunjung ke stan-stan tersebut.

Stan budaya menyediakan informasi dalam suku tertentu, miniatur rumah adat, lukisan, dan beberapa ada yang menjual makanan tradisional seperti soto banjar, dawet, mie aceh, dan lain-lain. Dengan adanya kegiatan ini, siswa dapat belajar berwirausaha, bersosialisasi, bernegosiasi, dan belajar mengenai kebudaayaan daerah dalam satu acara. Tak luput pula guru pendamping akademik (PA) masing – masing kelas dan para Mahasiswa Program Asistensi Mengajar dari Universitas Negeri Malang dan Mahasiswa PPL dari IAI Al-Qolam yang ikut meramaikan acara.

     

Post Author: Jurnalistik

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Buka Chat
Butuh Bantuan?
Assalamualaikum 👋
Ada yang bisa kami bantu?