Bagi warga SMA Islam Kepanjen tentu tidak asing dengan tulkisan Ojo Dumeh yang berada pada lukisan dinding (mural) paling barat dengan gambar Semar karya Security SMAISAKA. Jika dikupas satu persatu arti “Ojo Dumeh” ini sangat mendalam antara lain ;
Ojo Dumeh = Jangan Sombong, dapat diartikan sebagai suatu peringatan agar manusia selalu ingat kepada sesamanya, saling cinta mencintai. Mengisyaratkan agar manusia tidak larut dengan apa ayang di miliki atau di jalaninya, sehingga cenderung menjalani keputusan hidup yang negatip seperti : Mentang mentang kaya, maka kita menjadi sombong dan merasa semua dapat di beli dengan uang, begitu pula sebaliknya dengan kondisi miskin, maka kita menjadi putus asa dan mengakibatkan kita mengumpat sana sini kepada yang kaya.
• Ojo Dumeh Kuwasa, Tumindake daksura lan daksia marang sapada-pada, ( janganlah mentang –mentang sedang berkuasa, segala tindak-tanduknya pongah dan congkak serta sewenang –wenang terhadap sesamanya).
• Ojo dumeh pinter, tumindake keblinger ( janganlah mentang –mentang diakui pintar lalu kebijaksanaanya menyimpang dari aturan yang seharusnya).
• Ojo dumeh kuat lan gagah, tumindake sarwa gegabah (jangan mentang –mentang kuat dan gagah lalu tindakanya serba gegabah )
• Ojo dumeh sugih, tumindake lali karo sing ringkih ( jangan mentang –mentang kaya lalu tingkah perbuatanya tidak mengingat kepada yang lemah ekonominya)
• Ojo dumeh menang, tumindake sewenang-wenang (jangan mentang-mentang dapat mengalahkan lawan lalu tindakanya sewenang –wenang kepada lawan)
Seperti apa yang dikatakan dalam lirik tembang Ojo Dumeh oleh Mus Mulyadi.
• Ojo Dumeh Kuwasa, Tumindake daksura lan daksia marang sapada-pada, ( janganlah mentang –mentang sedang berkuasa, segala tindak-tanduknya pongah dan congkak serta sewenang –wenang terhadap sesamanya).
• Ojo dumeh pinter, tumindake keblinger ( janganlah mentang –mentang diakui pintar lalu kebijaksanaanya menyimpang dari aturan yang seharusnya).
• Ojo dumeh kuat lan gagah, tumindake sarwa gegabah (jangan mentang –mentang kuat dan gagah lalu tindakanya serba gegabah )
• Ojo dumeh sugih, tumindake lali karo sing ringkih ( jangan mentang –mentang kaya lalu tingkah perbuatanya tidak mengingat kepada yang lemah ekonominya)
• Ojo dumeh menang, tumindake sewenang-wenang (jangan mentang-mentang dapat mengalahkan lawan lalu tindakanya sewenang –wenang kepada lawan)
Seperti apa yang dikatakan dalam lirik tembang Ojo Dumeh oleh Mus Mulyadi.