Site Loader

Sabtu, 20 November 2021 SMA ISLAM KEPANJEN khususnya para murid Bahasa menggelar acara bulan Bahasa dimana bulan Bahasa saat ini cukup berbeda dari bulan bahasa sebelumnya, salah satu hal yang membedakan dari bulan bahasa sebelumnya yaitu tambahan penampilan angklung yang dimainkan oleh anggota sangga inti Pramuka SMA ISLAM KEPANJEN, serta beberapa tambahan siswa dan siswi dari kelas 12 bahasa. Penampilan yang dimainkan cukup menarik perhatian karena mereka bisa membawakan beberapa lagu dengan penampilan yang maksimal menggunakan angklung meski dengan waktu latihan yang tidak begitu banyak.

Selain itu ada juga penampilan operet yang dimainkan oleh perwakilan dari siswa Bahasa dan guru Bahasa.

Acara dimulai dari pembukaan pesan – pesan oleh kepala sekolah setelah itu di lanjut dengan persembahan profil siswa siswi Bahasa. Penampilan salah satu dari guru Bahasa juga menambah kemeriahan dari acara ini. Setelah selesai beberapa penampilan lainnya di lanjut lagi dengan penampilan dari pemenang peserta lomba Bahasa dari lomba menyanyi lagu daerah, story telling, dan musikalisasi puisi.

Pada perwakilan pemenang lomba menyanyi daerah, kami mewawancarai salah satu pemenang lomba dari kelas XI-mipa 1 yaitu Latifa Qounita mengatakan ” saya sangat senang dan antusias dalam mengikuti lomba ini walaupun ada rasa sedikit gugup karena tampil didepan kakak kelas dan para dewan guru. Saya membawakan lagu prahu layar untuk dilombakan dimana lagu tersebut menceritakan tentang seorang teman yang mengajak liburan ke  laut naik perahu layar di hari minggu, bercanda tiada bosan.Tapi jangan lupa waktu sudah sore dan sebaiknya pulang karena besok akan bekerja kembali. Dan waktu yang dibutuhkan untuk tampil semaksimal mungkin saya memerlukan waktu 1 minggu untuk  penentuan kostum,irama musik, take vidio”.

Pada perwakilan lomba musikalisasi puisi, kami mewawancarai salah satu pemenang lomba dari kelas X-MIPA 1 yaitu Anggreani Kenstata mengatakan ” saya sangat senang dalam mengikuti lomba ini,karena sebelumnya belum pernah mengikuti lomba seperti ini apalagi dimasa pandemi. Waktu yang saya butuhkan dalam mempersiapkan lomba ini kurang lebih 1 minggu soalnya harus melatih kekompakan terlebih dahulu. Inti dari puisi yang saya bawakan dalam lomba ini yaitu mengangkat budaya Indonesia yangb banyak akan ragam budaya menjadi satu kesatuan”.

Pada perwakilan lomba story telling, kami mewawancarai salah satu pemenang lomba dari kelas XI-MIPA 1 yaitu Adivia Zahra mengatakan “saya sangat senang dan juga agak gugup karena pertama kalinya tampil didepan banyak orang, takut tidak bisa menampilkan yang terbaik. Waktu yang saya butuhkan cukup singkat bahkan tidak lebih dari 1 hari  saya sudah bisa take vidio dan mengikuti lomba ini. Judul yang saya bawakan untuk story telling ini adalah Legenda Rawa Pening dimana cerita tersebut  mengisahkan tentang Baro Klinting, seekor naga, anak dari Endang Sawitri, putri Kepala Desa Ngasem. Baro Klinting yang telah berhasil dalam pertapaan dan berubah wujud menjadi seorang anak manusia pun mendatangi warga Pathok”.

Kami juga mewawancarai salah satu pemain angklung  yaitu Icha Yuniar Khrisandy mengatakan bahwa “diadakan angklung dalam bulan bahasa ini karena untuk melestarikan alat musik tradisional. Kendala yang sering saya hadapi saat bermain angklung adalah sering tertukarnya angklung yang satu dengan yang lain, keterbatasan waktu latihan yang hanya dilakukan beberapa hari saja, dan biasanya salah satu pemain telat menggetarkan angklung pada saat bagiannya, tdk memegang angklung dgn benar”.

Seperti itulah tanggapan dari para pemenang lomba dan pemain angklung serta penanggung jawab acara. Semoga di acara bulan bahasa berikutnya akan ada hal menarik lainnya. Mari kita nantikan bersama acara bulan bahasa berikutnya!.

Post Author: Jurnalistik

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Buka Chat
Butuh Bantuan?
Assalamualaikum 👋
Ada yang bisa kami bantu?